Selasa, 02 November 2010



SUMPAH PEMUDA DAN SUMPAH PALAPA

Republik Indonesia sebelum merasakan kemerdekaan seperi saat ini, melalui masa-masa dimana rakyat Indonesia di jajajah oleh negara-negara lain, mendapatkan perlakuan yang kejam dari setiap negara yang menjajah, diperas, diambil semua harta dan segala penghasilannya, di paksa untuk bekerja di bawah tangan para penjajah tanpa dibayar. Dan negara-negara yang telah menjajah Indonesia itu antara lain seperti :

1. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia
 Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao mulai berlayar menuju Kepulauan Maluku. Bahkan pada tahun 1521, Antonio de Brito diberi kesempatan untuk mendirikan kantor dagang dan beneng Santo Paolo di Ternate sebagai tempat berlindung dari serangan musuh. Orang-orang Portugis yang semula dianggap sebagai sahabat rakyat ternate berubah menjadi pemeras dan musuh.

2. Bangsa Spanyol Menjelajah Indonesia
Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 setelah terlebih dahulu singgah di Filipina disambut baik oleh rakyat Tidore. Bangsa Spanyol dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang isinya antara lain pernyataan bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan Maluku.

3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia
 Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan waktu yang sangat lama, yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun 1942. Penjelajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Campagnie (VOC).

4. Bangsa Inggris Menjajah Indonesia (1811-1816)
 Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia sejak tahun 1811 pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles (TSR) sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia. Ketika TSR berkuasa sejak 17 September 1811, ia telah menempuh beberapa langkah yang dipertimbangkan, baik di bidang ekonomi, social, dan budaya. Penyerahan kembali wilayah Indonesia yang dikuasai Inggris dilaksanakan pada tahun 1816 dalam suatu penandatanganan perjanjian. Pemerintah Inggris diwakili oleh John Fendall, sedangkan pihak dari Belanda diwakili oleh Van Der Cappelen. Sejak tahun 1816, berakhirlah kekuasaan Inggris di Indonesia.

5. Bangsa Jepang Menjajah Indonesia
Jepang ingin mendapatkan dukungan dari negara-negara di wilayah Asia terutama untuk membantu dalam perang menghadapi Sekutu. Jepang membutuhkan dana dan bantuan tempur dari daerah yang dijajahnya. Memonopoli pembelian hasil-hasil perkebunan. Dan perkebunan peninggalan Belanda disita. Perkebunan yang kurang berguna dimusnahkan dan diganti dengan bahan makanan dan tanaman jarak. Tenaga-tenaga rakyat atau pekerja paksa untuk membangun berbagai sarana Jepang. Sejak tahun 1943, pada 7 Mei 1942 Jepang membuat propaganda dengan memuji romusha dengan tujuan supaya rakyat tidak takut terhadap Jepang dan bersedia menjadi romusha.

Indonesia selama mendapat penjajahan dari bangsa lain berusaha melakukan perlawanan-perlawanan dari berbagai daerah di Indonesia, dan banyak melakukan peperangan untuk mengusir para penjajah yang sudah menjajah bangsa Indonesia. Dan sampai pada akhirnya karena ketertindasan bangsa Indonesia, terlahirlah ide-ide dan tekad untuk mengangkat harkat dan derajat bangsa dari anak-anak bangsa untuk tetap bersatu agar dapat menghentikan korban yang berjatuhan saat Indonesia dijajah. Banyak kesepakatan yang di buat untuk memupuk rasa semangat anak-anak bangsa melawan penjajahan yang telah lama membuat hidup rakyat Indonesia menjadi sangat sulit dan tertindas. Kesepakatan itu ada yang berbentuk sumpah para anak-anak bangsa, seperti: sumpah pemuda dan sumpah palapa.

1.       Rumusan sumpah pemuda sendiri ditulis oleh Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Dan isi dari sumpah pemuda itu sendiri membahas tentang janji anak-anak bangsa sebagai berikut:

  • Sumpah Pemuda versi orisinal:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah

  • Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.


Panitia Kongres Pemuda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Sebelum pembacaan teks Sumpah Pemuda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
karya W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong.

2.       Selain sumpah pemuda ada pula sumpah di jaman penjajahan yang menjadi sejarah dan di kenal banyak lapisan masyarakat, yaitu sumpah Palapa yang dibuat oleh Maha Patih Gajah Mada, dan sumpah itu dibuat pada jaman Majapahit sebagai perekat dari bangsa-bangsa di Nusantara. Sumpah Palapa diucapkan oleh Gajah Mada ketika ia mendapatkan kehormatan di wisuda menjadi Patih Amangkubhumi, tahun 1336 Masehi. Sumpah Palapa intinya adalah mengusahakan kesatuan dan persatuan Nusantara. Yang didalam bahasa sekarang adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebuah sumpah yang sangat fenomenal ini sangat pentingn pada saat itu dan sampai sekarang, Sumpah Palapa karena di dalamnya terdapat pernyataan suci yang diucapkan oleh Gajah Mada yang berisi ungkapan “lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa” (kalau telah menguasai Nusantara, saya melepaskan puasa/tirakatnya).
Dan isi lengkap dari sumpah Palapa yang di tulis didalam kitab Pararaton edisi Brandes (1897 : 36) adalah sebagai berikut:

Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Dan mempunyai terjemahan seperti dibawah ini:
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa (nya). Beliau Gajah Mada: “Jika telah mengalahkan nusantara, saya (baru) melepaskan puasa, jika (berhasil) mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru) melepaskan puasa (saya)”.
Dari sisi nilai Sumpah Palapa mengandung berbagai nilai: nilai kesatuan dan persatuan wilayah Nusantara, nilai historis, nilai keberanian, nilai percaya diri, nilai rasa memiliki kerajaan Majapahit yang besar dan berwibawa, nilai geopolitik, nilai sosial budaya, nilai filsafat, dsb. Dari sisi ideologi, Sumpah Palapa yang juga dikenal sebagai Sumpah Gajah Mada atau Sumpah Nusantara, Sumpah Palapa memiliki ideologi ke bhineka tunggal ika, artinya menuju pada ketunggalan keyakinan, ketunggalan ide, ketunggalan senasib dan sepenanggungan, dan ketunggalan ideologi akan tetapi tetap diberi ruang gerak kemerdekaan budaya bagi wilayah-wilayah negeri se-nusantara dalam mengembangkan kebahagiaan dan kesejahteraannya masing-masing. Dari sisi energi Sumpah Palapa dianugerahi energi Ketuhanan Yang Maha dahsyat karena tanpa energi tersebut tak mungkin Gajah Mada berani mencanangkan sumpah tersebut.
Dari kedua sumpah di atas , di dapat persamaan dari kedua sumpah tersebut pada intinya sama, membangun semangat perjuangan dan menuju ke bangsa yang kuat, jadi kedua sumpah ini sampai saat ini adalah sebagai motivasi dari pejuang kemerdekaan yang dulu untuk anak-anak bangsa sekarang ini.
Sebagai pemuda/pemudi penerus pembangunan bangsa kita harus mencontoh semangat perjuangan para pahlawan dan motivasi dari pejuang-pejuang kemerdekaan.
Dengan memulai dengan menjadi pelajar yang baik dan bisa menjadi calon pemimpin bangsa untuk meneruskan perjuangan para pejuang yang telah dulu.
Dan perbedaan dari kedua sumpah ini hanya pada isi yang mana sumpah Palapa lebih mengarah ke pemersatu Nusantara, sedangkan sumpah Pemuda lebih ke sikap dari pemuda-pemuda yang mengakui bangsanya adalah bangsa Indonesia.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar